Hits: 9

Star Yehezkiel Munthe/Oliviardy Reviansyah

“Bagaimana jika kau menjadi seorang pelompat waktu dan kau bebas pergi ke masa lalu dan masa depan, apa yang akan kau lakukan?”

PIJAR, Medan.  Adalah sebuah mahakarya hasil gerapan Spierig bersaudara yang berjudul Predestination. Film ini bertemakan time travel dan merupakan gabungan dari genre action, thriller, petualangan, fiksi ilmiah dan drama. Film yang secara kasat mata dapat digolongkan kedalam kategori kelas b, namun mampu membuat penontonnya kagum karena mengisisahkan kisah yang tidak biasa.

Kisah yang menuntut penontonnya untuk berkonsentrasi lebih, sebab keunikan yang terdapat pada perjalanan sang tokoh benar-benar membingungkan. Sebut saja salah satunya tentang masalah awal dan akhir pada film ini, dimana awal dari film tersebut merupakan akhir dan juga sebaliknya akhir film tersebut merupakan awal.

Bermula dari kisah seorang pelompat waktu yang sedang melaksanakan misi untuk menjinakkan sebuah bom. Bom tersebut diletakkan oleh seorang teroris pada sebuah gedung. Ketika hampir saja selesai untuk menjinakannya, ia ternyata kehadiran tamu yang tak diundang yaitu sang teroris tersebut. Kedatangan teroris tersebut mengacaukan konsentrasi sang pelompat waktu, yang menyebabkan bom tersebut meledak tepat di wajahnya.

Scene berubah, sang pelompat waktu tersebut kembali ke masa lalu untuk mencegah kejadian bom di masa depan yang menewaskan ratusan orang. Ia pun menyamar sebagai bartender di sebuah bar untuk mengusut lebih dalam siapa pelaku bom di masa depan tersebut. Ia pun kedatangan tamu seorang pria berpakaian rapi dan yang sebenarnya di masa depan ialah si pelaku boom tersebut. Si pelompat waktu tak sedikitpun memberi celah untuk memperkenalkan namannya sampai akhir cerita, ia adalah john. John mencoba untuk mengajak pria tersebut yang juga bernama john untuk bercerita. Dari kisah tersebut menggambarkan hal-hal sulit yang dilalui oleh john di masa lalu, mulai dari ditinggalkan orang tuanya di panti asuhan sampai kepada terpaksa berganti kelamin karena adanya penyakit kelainan pada kelaminnya. Pria ini sebelum berganti kelamin memliki nama asli Jane.

Saat menginjak usia remaja, Jane direkrut oleh sebuah lembaga Antariksa, untuk melatih seorang calon Astronot. Kesempatan ini diterima Jane karena pada saat itu ia dikenal sebagai anak perempuan berbadan pria.

Sebenarnya perjalanan karir dalam pelatihan ini dapat di laksanakan oleh Jane dengan nilai bagus sampai pada akhirnya ia terjebak dalam satu masalah, ia terlibat perkelahian dengan calon astronot lain yang sebenarnya iri dengan pencapaian Jane. Setelah kejadian tersebut Jane terpaksa harus dikeluarkan dari lembaga tersebut.

Kembali ke dunia masyarakat membuat warna kehidupan Jane menjadi mulai membosankan sampai pada akhirnya ia bertemu dengan seorang pria. Jane merasa sangat nyaman kepada Pria tersebut karena tak pernah sebelumnya ia menemukan orang yang mampu mengerti dan mengenal dirinya lebih dalam.
Pada akhirnya, Jane dan Sang Pria saling jatuh cinta dan memutuskan berpacaran. Namun, Jane kembali dihadapkan pada nasib buruk. Saat itu Jane dan Pria tersebut sedang duduk ditaman dan kemudian tiba-tiba pria tersebut dipanggil seseorang dari kejauhan dan ia pergi. Jane tak pernah mendengar kabar pria itu lagi.

Jane telah hamil dan melahirkan seorang anak perempuan dari hubungan Jane dan Pria tersebut. Namun saat malam tiba dan suster dirumah sakit tersebut meletakan bayi Jane padi Inkubator, ternyata bayinya tiba-tiba  hilang. Bagaimanakah Sang Pelompat Waktu menyelesaikan masalah bom ini? Akankah motif sang teroris akan terpecahkan? Sungguh, akhir film ini akan membuat Anda sedikit terperangah akan alur yang diciptakan Sang Sutradara. Selamat menyaksikan!

(Redaktur Tulisan: Viona Matullessya)

Leave a comment