Hits: 5

STAR YEHESKIEL MUNTHE

PIJAR, Medan – Sebelum 6 April 2018, PSMS belum pernah memetik satu poin pun dari lawan yang dihadapi. Hal tersebut melahirkan kekecewaan mendalam pada tubuh Ayam Kinantan. Kepala tertunduk malu serta menelan ludah dikandang sendiri terpaksa di alami para pemain usai ditekuk Bhayangkara FC dan Bali United.

Pelajaran dari dua laga awal yang diteladani PSMS akhirnya membuahkan hasil manis. Pertandingan klasik era 90’an  yang digelar di Stadion Teladan, dengan sang musuh lama  Ayam Kinantan yakni Persija Jakarta akhirnya mampu membuat atmosfer Stadion Teladan kembali menghijau. Laga ini merupakan pertandingan ketiga yang harus dihadapi Pasukan Djanur.

Sejak peluit pertama tanda pertandingan dimulai ditiup, permainan apik nan-eksotis berhasil disajikan kedua tim. Hingga pada menit ke-24, pemain tengah milik Persija Jakarta, Rohit Chand secara dramatis mampu membuat seisi stadion diam karena kesal sekaligus takjub atas gol estetis dari kaki kanan sang pemain.

Stadion Teladan menjadi saksi atas kuatnya mantra sihir yang dinyanyikan oleh para penonton ber-atribut hijau. Usaha Chand dalam membuka keran Goal Persija tidak disambut baik oleh tembok pertahanan PSMS yang semakin solid. Permainan Offensive terpaksa diterapkan Coach Djanur demi meredam kekecewaan Ayam Kinantan. Operan satu-dua  oleh para pemain PSMS akhirnya mampu tersihir di menit ke-42 menjadi Goal penyeimbang kedudukan berkat goal bunuh diri yang dilakukan Super-Simic kegawang sendiri saat mencoba meredam tendangan tajam dari Suhandi. Skor sementara satu sama.

Masih merasa lapar, Ayam Kinantan semakin bersorak-sorai demi membakar semangat Suhandi dan kawan-kawan. Akhirnya dua menit setelah Goal bunuh diri dari Persija, Reinaldo Lobo berhasil menyeruduk bola tepat ke arah gawang yang tak mampu dihalau oleh Andritany. Skor babak pertama ditutup dengan 2-1, Stadion Teladan semakin bergemuruh.

Peluit babak kedua ditiupkan, PSMS memaksa Persija untuk menerapkan strategi parkir bus. Serangan demi serangan, umpan demi umpan, dan tembakan demi tembakan disajikan PSMS kala mendominasi laga.

Memasuki menit ke-54 pemain PSMS semakin menjadi, bola datar yang disajikan oleh Abdul Aziz kearah Suhandi mampu diolah hingga melambung ke atas kepalanya dan melakukan tendangan salto dan JEBRETTTTT!!!

“Goallllllllll,” begitu teriakan yang bergejolak di seluruh sisi Kandang PSMS. PSMS berjaya dengan goal salto layaknya tendangan 90 derajat yang biasa dilakukan Tsubasa. Sihir yang dilantunkan para suporter mampu menyihir sang Suha menjadi Tsubasa-nya anak medan.

Dengan kemenagan yang bertajuk misi balas dendam tersebut, akhirnya anak asuh Djanur mampu memetik kemenagan perdana di Liga 1 2018 dan kini bertengger di posisi ke-12 dengan 3 poin dari 3 pertandingan.  Saatnya berpesta anak Medan!

(Redaktur Tulisan: Viona Matullessya)

Leave a comment