Hits: 40

Patricia Astrid

Pijar, Medan. Mahasiswa Program Studi Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) melaksanakan Festival Budaya Melayu II dengan tajuk acara “Revitalisasi Budaya Melayu Di Zaman Milenial” yang termasuk kedalam rangkaian Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya USU ke 34 pada Senin (14/10) bertempat di pelataran parkir FIB USU.

Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan berbagai ragam seni dan tradisi Melayu antara lain, penampilan tarian dekir barat asal Patani Thailand, pertunjukan budaya Melayu Malaysia, tari Ahoi, vokal solo, Terompah Panjang, Senandung, Berbalas pantun, Tari Serampang Dua Belas , Ronggeng Melayu, silat Melayu, dan pertunjukan lainnya.

Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini ialah agar kita sebagai generasi muda penerus bangsa ke depannya dapat merevitalisasi Budaya Melayu yang kini mulai terkikis globalisasi dan siber komunikasi, juga sebagai bentuk apresiasi budaya Melayu di tengah kaum milenial, agar tidak tercabut dari akar budaya Indonesia.

“Kita punya misi mendekatkan Budaya Melayu kepada generasi millenial bahwa Melayu memiliki sejarah panjang dalam darah Indonesia khususnya Sumatera Utara,” ungkap Fadil Hakim selaku Ketua Panitia.

Adapun acara Festival Budaya Melayu ini sudah terlaksana untuk kedua kalinya setelah sebelumnya sukses dilaksanakan pada tahun 2018 silam. “Ini kegiatan serius untuk melestarikan budaya Melayu kita. Kegiatan seperti ini sangat baik dilaksanakan,” tutur Dr. Budi Agustono M.S selaku Dekan FIB USU

Salmah selaku panitia bidang acara, menyadari bahwa eksistensi Budaya Melayu masa kini yang mulai diterpa zaman, “Harus terus dilestarikan, mesti diangkat ke permukaan dengan acara-acara seperti ini. Coba bayangkan, kalau tidak ada Program Studi Sastra Melayu di FIB USU ini, ungkapan ‘Melayu tak lekang di bumi’ akan berubah menjadi hilang di bumi,” katanya.

Ketua Program Studi Sastra Melayu Dr.Rozanna Mulyani M.A juga mengatakan bahwa digelarnya acara yang bersifat kebudayaan seperti ini diharapkan mampu mengembalikan semangat masyarakat dan mahasiswa di lingkungan civitas akademika  akan budaya Melayu seperti dulu lagi.

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

 

 

Leave a comment