Hits: 56

Izzatul Fadlla / Putri Arum Marzura

Pijar, Medan. Pernikahan merupakan hal yang sangat bahagia bagi kehidupan semua orang. Di mana di hari tersebut bersatunya dua insan yang akan menjadi keluarga bahagia, berkumpulnya keluarga, dan perayaan bersama para kerabat. Tetapi bagaimana bila di hari pernikahanmu, kejadian terburuk terjadi, bahkan sampai mengancam nyawamu sendiri?

Itulah yang dialami Grace (Samara Weaving) dalam film ‘Ready Or Not’ yang bergenre Horor Slasher Thriller garapan Guy Busick dan R.Christopher serta disutradai oleh Matt Bettinelli Olpin dan Tyler Gillet yang rilis pada 24 Agustus 2019 lalu. Selain Samara Weaving, sejumlah bintang lain juga turut meramaikan ketegangan ‘Ready Or Not, mulai dari Adam Brody, Mark O’Brien, Henry Czerny, Andi Macdowell hingga Nicky Guadagni.

Film ini menceritakan seorang pengantin muda bernama Grace yang harus melakukan ritual mematikan dalam keluarga suaminya agar dapat dikatakan sah sebagai anggota keluarga mereka. Awalnya, Alex (Adam Brody) yang telah berpisah dengan keluarganya selama bertahun-tahun kembali untuk menikahi seorang perempuan bernama Grace. Meskipun Alex ragu untuk kembali kerumahnya tetapi Grace meyakinkan Alex bahwa ia ingin menjadi bagian dari keluarganya.

Grace yang telah menikah dengan Alex merayakan pesta pernikahannya dengan sangat mewah dan penuh kebahagiaan. Tetapi hal tersebut seketika sirna karena hal buruk akan melanda Grace. Seketika semua berubah sebelum umur pernikahan mencapai 24 jam.

Seusai pesta pernikahan, apa yang diharapkan oleh Grace tidak sesuai impiannya. Harapannya, ia akan segera makan malam bersama dan merayakannya bersama keluarga inti. Grace yang tidak mengetahui tradisi dari keluarga Alex awalnya menganggap semua baik-baik saja. Sambutan hangat dari mertuanya yang membuatnya nyaman. Namun ternyata, keadaan tidak berjalan sebaik itu. Ia harus menjalani permainan dalam ritual keluarga Alex agar bisa disebut sebagai anggota keluarga.

Ritual Permainan ini cukup mengecamkan. Grace diberitahu tentang ritual permainan yang dilakukan anggota keluarganya untuk setiap pengantin baru. Ia mengikuti semua instruksi dan mengambil kartu dari kotak misterius kemudian mendapati kartu bertuliskan “petak umpet”.

Tanpa rasa ragu Grace langsung berlari untuk bersembunyi di taman meskipun keluarga Alex berusaha memburunya dengan senjatanya. Alex berusaha menemukan Grace sebelum anggota keluarganya menemukan Grace dan menjelaskan bahwa “petak umpet” adalah permainan dari kotak misterius yang dapat membuat keluarganya membunuh Grace.

Uniknya, keluarga Alex “Le Domas” hanya boleh membunuh Grace dengan senjata peninggalan dari leluhurnya yang disebut Le Bail. Karenanya, keluarga ini harus menjalani ritual tersebut hingga memakan nyawa. Mereka harus membunuh Grace sebelum matahari terbit. Jika matahari terbit, maka mereka akan kalah dan tidak pernah tahu apa akibatnya.

Dari film ini penonton dibuat geram dengan adegan-adegan yang diperankan oleh para pemain. Sama sekali tidak tertebak akan akhir dan bagaimana kelanjutan dari setiap scene ke scene.

Film ini terlihat sederhana. Namun siapa yang menyangka bila kecilnya kemungkinan itu dieksekusi dengan cara yang bagitu gila sehingga mampu memainkan emosi dan membuat fokus kita benar-benar terpaku dengan sensasi menegangkan yang disajikan.

Mulai dari perburuan manusia, pembantaian dan pertumpahan darah, ritual pemujaan setan, hingga kutukan mematikan. Akan tetapi, di tengah gempuran tekanan yang bikin bikin sekujur tubuh ngilu, ‘Ready or Not’ juga diselipi unsur dark comedy sebagai respon atas situasi gawat yang dialami Grace yang bisa membuat terpingkal.

Lalu bagaimana akhir permainan ritual dari film Ready or Not ini? Apakah hal yang akan terjadi jika Grace tidak tertangkap dan begitu juga sebaliknya? Film ini akan menjawab semuanya dengan semua teka teki yang belum terpecahkan. Bagi pecinta thriller, film ini sangat menarik untuk mengupas tuntas suatu rasa penasaran.

(Redaktur Tulisan: Widya Tri Utami)

Leave a comment