Hits: 14

Akbar Gading

Pijar, Medan. Sebagai bentuk keprihatinan terhadap masyarakat yang terkena dampak Covid-19 di Kota Medan, Program Studi Ilmu Komunikasi USU melalui Ikatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (IMAJINASI) melakukan aksi bantuan sosial yang dilaksanakan pada Senin, (18/5).

Pemberian bantuan ini merupakan upaya sivitas akademika USU terutama Prodi Ilmu Komunikasi dalam rangka membantu masyarakat agar dapat bertahan di tengah masa sulit seperti saat ini.

Kegiatan ini diawali dengan penggalangan dana yang dimulai dari tanggal 13 sampai 16 Mei 2020 kemarin. Donasi yang terkumpul datang dari berbagai elemen seperti mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum. Total donasi berjumlah Rp11.952.900 yang kemudian dijadikan 125 paket sembako beserta masker yang siap dibagikan.

Ketua Umum Imajinasi USU, Puan Nadya menyampaikan bahwa donasi dan pembagian sembako ini adalah sebagai tanda kekhawatiran mereka terhadap pandemi Covid-19 yang telah menyerang sektor perekonomian, terutama untuk masyarakat ekonomi lemah yang cenderung rentan dan sangat membutuhkan bantuan.

“Jadi acara ini sebagai tanda kekhawatiran kita terhadap pandemi ini dengan mengadakan donasi penggalangan dana dari seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk disumbangkan ke orang-orang yang sekiranya membutuhkan,” tuturnya.

Pembagian sembako dilakukan dengan menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan sarung tangan serta menghindari keramaian 18/5. (Fotografer: Talitha Nabilah)
Pembagian sembako dilakukan dengan menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan sarung tangan serta menghindari keramaian (18/5).
(Fotografer: Talitha Nabilah)

Adapun paket sembako yang disiapkan, lanjut Puan, antara lain beras, mie instan, minyak makan, gula, teh, dan snack. Selain itu, mereka juga menyiapkan beberapa masker yang dibagikan secara gratis guna melindungi diri terhadap penyebaran wabah.

Pembagian paket sembako dilakukan di beberapa titik jalan di Kota Medan. Mulai dari Jalan Dr. Mansyur, Setia budi, Teladan, Iskandar Muda, Gajah Mada, hingga Amplas. Puan juga menegaskan kalau pembagian sembako dan masker ini sudah dilakukan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan, meskipun pada pelaksanaannya terjadi cukup banyak kendala di mana masyarakat yang takut tidak kebagian menyerbu bahkan menghadang mereka.

Aksi sosial ini ditujukan kepada mereka-mereka yang merupakan para pekerja lepas atau pekerja harian yang memang sangat bergantung pada aktivitas perekonomian normal. Pembatasan sosial yang dilakukan membuat pendapatan mereka berkurang drastis sehingga mempengaruhi mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Rata-rata tadi kita bagiinnya ke tukang sampah, tukang becak, terus ada juga pemulung, gitulah. Pokoknya ke pekerja-pekerja harian yang pendapatannya juga gak tentu,” jelas Puan.

Para donatur dan pemberi bantuan berharap pada kegiatan kali ini membuahkan manfaat dan berguna pada orang-orang yang membutuhkan. Di tambah lagi untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri kegiatan ini sekiranya dapat menjadi berkah untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan apalagi di tengah pandemi yang kini masih belum usai.

Masih menurut Puan, ia berpesan agar masyarakat dapat menahan diri untuk tidak melakukan aktifitas di luar dikarenakan masih belum adanya tren penurunan angka penularan wabah. Ia menghimbau untuk masyarakat yang dapat melakukan kegiatan di rumah untuk tetap tinggal di dalam rumah apabila memang tidak ada kepentingan yang mendesak.

”Mohonlah untuk memikirkan orang lain jangan pikirkan diri sendiri aja. Karena yang tidak bisa di rumah aja itu memang sangat rentan dan membutuhkan bukan karena ingin keluar-keluar. Jadi bisalah untuk menahan diri dan nafsu untuk tidak keluar dari rumah untuk hal yang enggak penting,” katanya.

(Redaktur Tulisan: Intan Sari)

Leave a comment